Kemayoran bukan sekadar kawasan di Jakarta Pusat. Pada masanya, wilayah ini pernah menjadi sorotan dunia karena keberadaan Bandara Kemayoran, bandar udara internasional pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1940-an. Bandara ini tidak hanya menjadi pusat transportasi udara, tetapi juga gerbang diplomasi Indonesia pada awal kemerdekaan.
Melalui Bandara Kemayoran, berbagai tokoh dunia dan kepala negara pernah menapakkan kakinya di tanah Indonesia. Dari pemimpin Asia, Afrika, hingga tokoh besar dunia, Kemayoran menjadi saksi pertemuan-pertemuan penting yang menandai semakin kuatnya peran Indonesia di kancah internasional. Salah satu momen bersejarah adalah ketika bandara ini menjadi pintu masuk delegasi Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, di mana puluhan pemimpin negara hadir dan membuka jalan bagi lahirnya solidaritas negara-negara berkembang.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh dunia seperti Paus Paulus VI, Ratu Elizabeth II, Ratu Belanda Ratu Wilhelmina, Putra Mahkota Jepang Pangeran Akihito dan Putri Michiko, Panglima Udara Uni Soviet Laksamana Besar Vershihin, Perdana Menteri India Indhira Gandhi, Perdana Menteri Australia Robert Menzies, hingga pemimpin negara sahabat lainnya juga pernah tiba di Indonesia melalui landasan Bandara Kemayoran. Kehadiran mereka menjadi simbol eratnya hubungan diplomatik Indonesia dengan dunia internasional, sekaligus menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat pertemuan global.
Meski Bandara Kemayoran resmi ditutup pada tahun 1985 setelah beroperasi lebih dari empat dekade, jejak diplomasi yang pernah berlangsung di sana tetap hidup dalam ingatan sejarah bangsa.
Kini, kawasan bekas bandara tersebut telah bertransformasi menjadi kawasan bisnis internasional yang terus berkembang. Gedung-gedung pencakar langit, pusat perkantoran modern, hotel berbintang, hingga Jakarta International Expo (JIExpo) berdiri megah sebagai pusat kegiatan perdagangan, pameran, dan pertemuan skala dunia. Kawasan ini juga dilengkapi dengan infrastruktur transportasi yang semakin baik, ruang terbuka hijau, serta fasilitas publik yang menjadikannya salah satu kawasan strategis di ibu kota.
Dengan pengelolaan oleh Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, wilayah ini kini menjadi pusat aktivitas bisnis, ekonomi, sekaligus ruang interaksi masyarakat. Perubahan wajah Kemayoran dari gerbang diplomasi internasional di masa lalu menjadi ikon kawasan modern saat ini menunjukkan perjalanan panjang yang membanggakan, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru Jakarta.
Kemayoran adalah bukti nyata transformasi: dari sebuah landasan pesawat sederhana, menjadi pintu masuk para tokoh dunia, hingga menjelma sebagai kawasan bisnis internasional yang membawa Indonesia semakin diperhitungkan di mata dunia.